Selasa, 01 November 2011

Celebrity Smash

Yunita POV

Aku meletakkan pensilku dan menopang daguku dengan kedua tanganku dan tersenyum sendiri. Sungguh, malam ini aku sama sekali tidak konsentrasi belajar, padahal aku sedang mid semester. Pikiranku justru tertuju pada kejadian beberapa bulan lalu, kejadian yang tak akan pernah aku lupakan. Aku mengambil ponselku dan membuka galeri foto, melihat-lihat foto yang di ambil beberapa bulan lalu...

-flashback-

Malam ini ga tau aku harus ngapain, bener-bener ga ada kerjaan. Kebetulan buat sekolah besok ga ada pr dan aku lagi males banget belajar. Haaah... bener-bener bosan! Ngapain ya? Aku buka facebook aja deh. Semua orang bilang kalo aku ga pernah buka facebook, padahal itu salah besar. Tiap hari aku selalu buka facebook, emang ga update status, Cuma sekedar ngecek message atau notification. Akupun mengambil handphone yang sejak tadi ku letakkan begitu saja dan membuka aplikasi Snaptu. Cuma di aplikasi ini bisa ngebuka message dengan baik dan benar (?)

Aku udah log in ke akun facebook ku dan ku lihat ada beberapa message yang masuk. Akupun membukanya satu persatu, dari yang terlebih lama dahulu. Namun mataku terpaku pada sebuah judul “CELEBRITY SMASH” yang dikirimkan sebuah fanbase bulutangkis yang aku ikuti. Aku membukanya dan membacanya dengan seksama. Mataku –yang katanya ga bisa melotot- terbelalak melihat isi dari message tersebut. Disitu diberitau suatu acara bulutangkis yang diadakan di mall Central Park, Jakarta Barat. Jakarta Barat? Kok aku baru denger nama mall itu? Disitu juga dituliskan beberapa atlet yang hadir diacara tersebut. Dan sekali lagi, mataku terbelalak melihat nama yang tertera disana. Nama seperti Vita Marissa, Greysia Polii, Markis Kido, Hendra Setiawan, dan beberapa orang atlet lagi –yang aku lupa siapa namanya- tertera disana. Disana ditulis acara diadakan tanggal 4 Juni 2011. Omo~ eottokhae? Hari seninnya aku ujian semester dan aku pengen banget dateng kesana.

Teh, teteh tau ga Centarl Park dimana?” tanyaku pada kakak perempuan ku satu-satunya.

Tau. Emang kenapa?” tanyanya balik.

Itu dimana? Tau ga sih disana bakal ada acara bulutangkis! Ada Vita Marissa, Greysia Polii, Hendra Setiawan. AAAAAA” kataku dengan hebohnya. Kakakku itu hanya memandangku bingung. Padahal kan dia udah sering ngeliat aku kayak gini -_-“

Itu mall baru. Di deket Taman Anggrek.” Jawabnya singkat, tanpa memperdulikan kehebohanku. Eh tunggu, apa tadi? Deket Taman Anggrek? Berarti masih daerah Grogol? OMO! Aku harus dateng. HARUS.

***

Berhari-hari aku menyiapkan mental untuk meminta izin pada ibuku. Dan berhari-hari itu juga aku mengajak, ah lebih tepatnya memaksa, temanku Shella dan Hana untuk ikut kesana. Dan dengan hasil kerja kerasku (?) mereka mau juga. Sebenernya ga susah-susah amat sih membujuk mereka, secara mereka juga Badminton Lovers, ga mungkin kan ga mau ketemu idolanya? Apalagi si Hana yang lagi kena demam Kak Gel –panggilan untuk Greysia Polii- gara-gara pas di Sudirman Cup beberapa waktu lalu, Kak Gel main keren banget. Yaa meskipun akhirnya China yang bawa Piala Sudirman lagi -_-

Akhirnya aku dapet izin juga dari ibuku. Dan besok kita –aku, Shella, dan Hana- akan pergi kesana. Kita pergi setelah aku pulang sekolah. Sekolah mereka berdua setiap sabtu libur, sedangkan aku engga. Menyusahkan memang –“

Aku melihat status facebook salah satu pengurus Badminton Lovers dan melihat komennya. Aku lihat disana ada komen dari mantan ketua Badminton Lovers, akupun ikutan komen dan nanya-nanya soal Celebrity Smash. Dan dan dan... katanya acara itu harus daftar, kalo ga daftar ga bisa ikut! Dan pendaftarannya udah ditutup tadi siang! Oh shit! Aku lemas seketika, memikirkan bahwa besok-aku-ga-jadi-liat-idolaku. Aku memberitau Hana dan Shella. Ga ada kabar lagi dari mereka, aku bener-bener putus asa. Tiba-tiba Shella sms dan kita tetep bisa dateng besok. Alhamdulillah yah... akhirnya aku tenang juga.

***

Hari ini aku ke sekolah dengan sangat semangat. Sebenernya sih aku pengen cepet-cepet siang. Hari ini hari terakhir belajar karna hari senin aku udah ujian semester, dan aku berharap hari ini pulang cepet. Tapi apa mau dikata, sekolah sialan ini ga mau mulangin muridnya sebelom jam 12 -,-

Supaya cepet sampe rumah, aku minta jemput. Dan sekarang aku udah dirumah. Ibuku menanyakan lagi apa bener aku mau pergi, dan sempet melarangku pergi. Aku ga mungkin membatalkan semua ini. Ini adalah impian ku, impian ketemu atlet bulutangkis, yaa meskipun Cuma beberapa yang hadir.

***

Sekarang udah jam 1, kami baru aja berangkat. Padahal acara itu mulai jam 2, apa mungkin dalam waktu 1 jam kami udah sampe sana? Dan yang aku tau, jalan yang akan kulewati ini setiap sabtu pasti selalu macet. Kalian tau kita naik apa? Naik mobil pribadi? Ga mungkin. Naik motor? Aku ga boleh naik motor sampe sana, dan manusia dua ini mana mau naik motor sampe sana. Naik taksi? Buang-buang duit aja. Kita naik transportasi favorit kita, angkot. Kita kesana naik bis –biar agak elitan dikit. Hahaha

Sekarang kita udah hampir sampe diterminal Grogol. Benerkan tadi kita kena macet yang cukup panjang. Dan nanti kita harus naik bis lagi untuk sampe kesana.

Eh beneran nih kita kesana?” tanyaku, aku masih belom percaya.

Yaiyalah. Udah nyampe sini juga. Dodol dah lu!” Shella menjawab pertanyaanku. Aku hanya nyengir mendengarnya.

Kita udah sampe di terminal Grogol dan menuju bis yang satunya lagi. Kulihat jam yang ada di bis, udah jam setengah 3, berarti acara udah mulai. Aku berdo’a semoga ngga macet supaya aku bisa cepet sampe sana. Tapi yaa namanya juga Jakarta, udah pasti macet.

Sekarang kami disini, didepan mall bernama Central Park itu. dengan sangat yakin kami memasuki kawasan tersebut, padahal kami ga tau yang mana mallnya. Kami memasuki salah satu gedung, tapi gedung itu sepi. Hanya ada satu orang, yang sepertinya receptionist. Ku baca tulisan yang ada di dinding gedung itu ‘Central Park Office’. Kayaknya kami salah masuk –“

Oups, kayaknya kita salah masuk gedung. Ini kantornya.” Kataku pelan.

Mau ke mallnya ya? Dari sini ke kiri aja.” Kata receptionist tersebut yang kayaknya tau kalo kita nyasar. Aku Cuma mengangguk dan tersenyum malu. Aaaaaaa ketauan banget kalo baru pertama kali kesini –“

Akhirnya setelah nyari-nyari dan hasil nanya sama satpam, kita sampe didepan mallnya. Ah aku jadi malu, yang kesini rata-rata China. Seharusnya mataku lebih sipit lagi –kayak Hana- supaya sama kayak orang-orang itu -,-‘

Kami memasuki mall tersebut.

Eh sebelah mana nih tempatnya?” Shella nanya sambil celingak celinguk.

Udah cari aja. Kalo ada yang rame-rame, nah pasti itu tempatnya.” Kataku sambil tersenyum penuh arti. Rasanya seperti mimpi, aku dan Shella pernah membuat fiction seperti ini, dengan tokoh yang berbeda. Dan kalian tau? Di fiction itu kami mengambil setting tempat di mall sebelah, mall Taman Anggrek.

Setelah beberapa saat mencari tempat acaranya, akhirnya ketemu juga. Kami melihat ada banyak orang yang mengelilingi sesuatu, yang ku yakini atlet dan artis-artis Celebrity Smash.

Nah itu dia!” kata Shella senang sambil jalan cepet-cepet.

Kami sampe ditempat tersebut, dan ya Allah rame banget! Karena tubuhku yang kecil, aku harus berjinjit supaya bisa ngeliat, dan kulihat mereka berdua juga melakukan hal yang sama. Aku terdiam, mencerna apa yang kulihat. Hal yang selama ini ingin kulihat, sekarang ada didepan mataku. Meskipun aku ga berdiri didepan, tapi aku bisa lihat tulisan pada baju tersebut. Tulisan

Marissa V dan Polii G

Indonesia Indonesia






Membuatku terdiam. Inilah yang selama ini aku impikan, melihat tulisan tersebut secara langsung. Tak ingin membuang waktu, aku mengambil handphone-ku dari tas dan mulai memvideo-in mereka. Perlu tenaga ekstra untuk ngevideo-in mereka, aku harus berjinjit dan tanganku ku angkat tinggi-tinggi supaya dapet video-nya.

Dan karena tubuhku yang terlampau kurus, aku bisa nyelip-nyelip diantara orang-orang, dan hampir sampe kedepan, dengan kamera masih ngevideo-in. Ah ternyata dua manusia itu juga ikutan nyelip-nyelip.

Sekarang aku berdiri disini, dibarisan paling depan. Di depanku, mereka sedang bertanding. Bukan, bukan pertandingan yang biasa mereka lakukan saat kejuaraan. Hanya pertandingan biasa, pertandingan kecil. Di depanku ada Greysia Polii dan Ricky Subagja. Dan lawannya adalah Vita Marissa dan Taufik Hidayat. Aku masih terus memvideo-in mereka. Kayaknya pertandingan udah dari tadi, buktinya sekarang mereka udah selesai dan digantikan Kak Gel dan Om Ricky vs entahlah, aku juga gatau siapa mereka. Kayaknya sih pendaftar.

Aku dan Shella masih terus memvideo-in dan foto-fotoin mereka. Sedangkan Hana? Dia lagi duduk dipinggir lapangan kayak anak ilang. Aku dan Shella mendengar percakapan seseorang dengan temannya.

Gila Greysia Polii!” seru salah satu dari mereka.

Siapa?” tanya yang satu.

Greysia Polii.” Jawab temannya.

Oh emang dia atlit?” tanya yang satu, sangat polos dan tanpa dosa. Aku dan Shella langsung nengok dan melongo bersamaan. Ini orang yaa haduh rasanya pengen protes sama tu orang -_-“

Kulihat ditempat para atlet dan artis berkumpul. Di sofa panjang ada Ko Hendra dan Uda Kido yang lagi duduk anteng, disebelahnya ada atlet juga –yang aku gatau namanya. Di sofa sebelahnya juga ada atlet –yang aku gatau namanya- disebelahnya ada Om Ricky. Di sofa sebrang ada Samuel Rizal dan Jennifer Kurniawan. Kulihat Ci Vita dan A’ Taufik berada didekat seorang anak kecil. Kayaknya itu anaknya A’ Taufik. Ga lama Irfan Bachdim dateng, nemenin sang pacar.

Acara terus berlangsung, kita pindah-pindah tempat, mencari tempat yang paling deket ke atlet. Dan ga lama A’ Taufik pulang. Sekarang kita ada dibelakangnya Ci Vita. Aaaaaa rasanya pengen langsung masukin Ci Vita ke tas!

Kita pindah tempat lagi, sekarang ada di belakangnya Ci Vita sama Ka Gel. Si Hana pengen foto sama Ka Samuel, tapi ga mau manggilnya -_- alhasil aku yang manggil, “Ka Sammy! Ka Sammy!” Ka Sammy nengok, dan aku mengangkat hapeku “Boleh minta foto?” Ka Sammy pun nyamperin kita. Dan Hana udah siap-siap disampingnya, eh si Shella ikutan. Emang dasar kurang ajar, masa aku yang manggil aku fotoin -_- tapi gapapa, mereka foto bertiga, aku Cuma berdua sama Ka Sammy. Cikiciuw









Sekarang saatnya minta foto sama Ci Vita sebelom hapeku bener-bener tewas. Shella manggil Ci Vita, tapi ga nengok-nengok. Terus ga lama Ci Vita nengok dan nyamperin kita. Eh lagi-lagi mereka foto duluan. Sialaaaan -__- pas mau gantian, tiba-tiba Ci Vita pergi ke arah kiri! GOD! Aku Cuma melongo ngeliat Ci Vita yang tiba-tiba pergi. Pas Ci Vita balik lagi, aku panggil lagi bermaksud minta foto. Dannn.... Ci Vita Cuma nengok sekilas terus duduk lagi. Aku di cuekin coba .__. Berkat kerja keras, akhirnya Ci Vita mau fobar sama aku, tapi pas aku liat hapeku, LOWBAT! Pasti gara-gara terima telfon tadi. Aku nengok ke Shella, dia nunjukin hapenya yang juga lowbat. Aku putus asa (?) harapanku Cuma Hana. Tadinya dia nolak, tapi aku paksa dia dan akhirnya aku bisa fobar sama Ci Vita.










Sekarang beralih ke Ka Gel, kita minta foto sama dia, tapi katanya ga boleh sama satpamnya. Yaudah deh kita pasrah. Oh iya, tadi kita juga sempet minta foto sama Ko Hendra, tapi dia ga mau dengan alasan mau main. Yaudah deh..

Kita menyaksikan acara itu sampe selesai. Sekarang semua atlet udah pada mau pulang. Kita ngejar Ka Gel buat minta fobar, tapi dia ga mau. Ngeliat Shella yang megang tangan kiri Ka Gel, aku juga nyamperin dan ikutan megang. Pas Ka Gel udah jalan, Shella menggumam gara-gara ga fobar sama Ka Gel. Aku Cuma bilang, “Gapapa deh ga fobar, kan tadi udah megang tangannya. Hahaha” mereka berdua langsung ngeliatin aku dan kita ketawa bareng-bareng.

Capek. Haus. Laper. Itulah yang kita rasain. Gimana engga, bediri berjam-jam tanapa mengisi perut sedikitpun. Karena di Central Park ga ada foodstand, jadi kita ke Taman Anggrek dan makan disalah satu foodstand disana. Terus kita jalan-jalan sebentar dan foto-foto didepan Ice Skeating. Waktu udah menunjukkan pukul 18.40 dan kita memutuskan untuk pulang.

Sungguh, hari ini sangat luar biasa. Aku ga akan ngelupain hari ini. Meskipun masih ada yang kurang, aku tetep bahagia. Apa yang kurang? Tidak ada seorang Lilyana Natsir, atlet yang paling aku idolakan. Dan aku juga berharap, disaat Indonesia Open nanti aku bisa menyaksikannya secara live. Terimakasih teman... hari ini sungguh menakjubkan.

-falshback end-

Aku menyesap susu coklat yang di buatkan ibuku saat foto-foto itu telah habis. Aku tersenyum menatap salah satu foto, fotoku dengan Vita Marissa. Aku meletakkan kembali ponselku, dan melanjutkan kegiatan belajar ku yang sempat tertunda. Aku berharap, tahun yang akan datang aku dapat melakukannya lagi, bersama mereka, sahabat terbaikku...




-ydr-

Tidak ada komentar: