“Kennyyy awaaaaasss!!!” teriak Liana kencang saat melihat bola melambung jauh ke arah Kaneysha, atau lebih akrab di sapa Kenny, tapi Kenny sepertinya tidak mendengar teriakan Liana. Daaan... BUUUKKK!!! Sebuah bola mendarat keras dikepala Kenny yang sedang duduk di pinggir lapangan.
“Aduuuh!!” teriak Kenny kesakitan. “Siapa sih yang nendang bola? Ga tau arah apa?! Masa nendang bola arahnya kesini udah tau disini ada orang!” omelnya sambil mengambil bola yang di tendang oleh anak kelas 3 itu.
“Eh sorry ya gue ga sengaja,” kata seorang cowok berambut agak gondrong dan berbehel dengan cueknya. Ia menghampiri Kenny yang masih ngomel.
“Jadi elo yang nendang nih bola? Liat-liat dong kalo nendang udah tau ada orang disini!” maki Kenny pada cowo itu.
“Yaa kan gue udah bilang, gue ga sengaja. Lagian gue udah minta maaf kok.” Kata cowok itu dengan cueknya. Kenny menatapnya dengan geram, lalu melempar bola itu ke belakang.
“Tuh ambil tuh bola!” Kenny meninggalkan cowok itu, tapi cowok itu hanya memandangnya cuek. Tanpa mereka sadari, daritadi ada seseorang yang memandang mereka dengan tatapan sinis.
“Gila lo Ken tadi ngobrol sama Kak Bisma! Beruntung banget lo!” teriak Liana heboh saat di kelas.
“Beruntung apanya? Orang gue di timpuk bola gitu kok! Masa dibilang beruntung!” omel Kenny.
“Tapi kan yang nimpuk lo itu Kak Bisma, Ken! Kak Bisma!” Liana heboh. Kenny memandangnya aneh.
“Siapa? Bis.. Bis siapa? Emang dia siapa? Kok lo sampe segitunya.” Tanya Kenny heran.
“Bisma, Ken. Masa lo gatau dia? Dia kan salah satu personil SM*SH, boyband yang lagi terkenal itu. Ah katro banget lo Ken kalo gatau! Dia terkenal gitu.” Liana masih heboh.
“Yah bodo lah siapa pun dia gue ga peduli” kata Kenny sambil berlalu meninggalkan Liana.
“Mau kemana Ken?” teriak Liana.
“Ganti baju!” jawab Kenny singkat.
Bel pulang telah berbunyi. Semua anak berebutan keluar. Kenny dan Liana masih belum keluar karena Kenny masih merapihkan buku-bukunya.
“Li, lo tau ga anak kelas 3 yang gue bilang waktu itu? Yang gue bilang cakep itu..” tanya Kenny pada Liana sambil merapihkan bukunya.
“Tau Ken, kenapa emang?” Liana nanya balik.
“Kok gue gapernah ngeliat dia lagi ya? Kemana ya dia?” tanya Kenny.
“Ya ampuuun Kenny! Baru tadi lo ngobrol sama dia, lo bilang ga pernah ketemu dia lagi?!” Liana yang sedang asik dengan BlackBerry-nya, menoleh mendengar pertanyaan Kenny.
“Tadi? Ngobrol? Kapan? Kayaknya ga pernah deh. Dari tadi aja gue ga ngobrol sama cowok!” jawab Kennny polos.
“Kennyyy yang tadi nimpuk bola itu cowok yang lo suka! Yang suka lo ceritain itu!” Liana gemes sama Kenny.
“Hah?! Yang tadi? Siapa tuh namanya? Bi...” Kenny kaget.
“Bisma, Ken. Bisma! Dia itu yang lo suka itu!” sambung Liana cepat.
“Serius lo Li?! Masa iya dia yang gue suka?! Ga mungkin ah Li! Tapi mukanya emang mirip sih..” Kenny ga percaya.
“Emang dia Kenny! Bisma, anak 12 Ipa-4. Yang tiap hari lo omongin terus, lo liatin terus, lo puja-puja terus. Lo dodol ah Ken! Masa sama gebetan sendiri ga ngenalin sih?!” Liana menjelaskan dengan gemes.
“Sumpah Li gue ga percaya!” Kenny masih ga percaya. Kenny hanya diam dan memutuskan untuk menanyakan pada tetangganya nanti.
***
“Mba Diva, tau ga anak kelas 12 Ipa-4 yang pake behel? Yang rambutnya agak gondrong? Yang waktu itu aku tanyain..” tanya Kenny pada tetangganya, Diva.
“Ooh itu Bisma, Ken. Lo naksir kan? Dia temennya pacar gue Ken. Tapi gue ga sekelas sama Bisma. Gue kan Ips, dia Ipa.” Diva memang satu sekolah dengan Kenny, tapi Diva sudah kelas 12, sedangkan Kenny baru kelas 10 dan Diva juga pacarnya Reza, teman Bisma dan juga salah satu personil SM*SH. Makanya Kenny nyari informasi tentang cowok itu lewat Diva.
“Iya sih, Mba. Tapi aku sebel ah sama dia! Masa tadi dia nimpuk aku pake bola!” Kenny bercerita.
“Cieee... terus? Terus? Kata dia apa? Anggap aja Ken ini awal kisah.” Diva malah menggoda Kenny.
“Dia minta maaf sih, Mba. Tapi dia cuek gitu masa! Kan bikin kesel! Kisah? Kisah apa? Kisah si kerudung merah?!” tanya Kenny.
“Yaa kisah kasih lah Ken! Ah lo sebel-sebel juga suka kan sama dia?” Diva masih menggoda.
“Ah apaan sih Mba Diva! Tapi dia punya pacar ga?” Kenny memastikan.
“Engga kok Ken. Terakhir dia pacaran sama anak kelas 11. Itu juga udah lama. Ada kesempatan lah Ken.” Diva mayakinkan Kenny. Kenny hanya tersenyum mendengarnya.
“Aku pulang dulu deh Mba. Belom ngerjain pr nih.” Pamit Kenny.
“Tumben lo Ken ngerjain pr! Hahaha”
“Biasalaaah... lagi bener otaknya!” jawab Kenny asal.
“Gara-gara ditimpuk Bisma ya? Hahaha” Diva masih menggoda sambil terus tertawa.
“Haha iya kali ya, tau dah. Udah ah. Aku pulang ya Mba!” Kenny meninggalkan rumah Diva yang hanya bersebelahan dengan rumahnya.
***
Dikamar, Kenny terus melamun memikirkan Bisma. Dia berbohong pada Diva, dia tidak mengerjakan pr karena prnya sudah diselesaikan sejak tadi sore.
“Hmmm... Bisma... kenapa lo cakep banget sih, Kak? Kenapa lo manis banget? Tapi kenapa lo cuek banget? Dan kenapa juga gue bisa suka sama lo...” Kenny bergumam sendiri sambil membayangkan muka Bisma. Dia bertanya tanpa ada jawabannya.
“Nama panjangnya Kak Bisma siapa yah? Mau gue cari Fbnya. Bbm Mba Diva ah.” Kenny meraih BlackBerry-nya dan nge-bbm Diva.
“Mba, nama panjangnya Bisma siapa? Terus nama Fbnya apa?” itulah bbm Kenny pada Diva. Tak lama terdengar bunyi tanda bbm masuk, balasan dari Diva,
“Bisma Karisma, Ken. Fbnya juga Bisma Karisma.” Kenny segera membalasnya,
“Oke thanks ya Mba Diva. Oh iya mintain nomernya dong ke pacarnya Mba Diva.” Balas Kenny. Tak lama Diva membalas,
“Dia pake bb juga kok. Tapi gue ga punya pin-nya. Nanti deh gue mintain ke cowok gue.”
“Thank you Mba Divaaaa *kisshug hahaha” balas Kenny.
“Ieuuuh hahaha” balas Mba Diva. Kenny membalasnya, “Hahahahahaha” tapi hanya di read saja bbm dari Kenny.
Setelah 30 menit Kenny mencari Facebook Bisma, akhirnya Kenny mendapatkan yang asli. Banyak sekali Facebook-Facebook palsu yang mengatas-namakan Bisma Karisma, banyak juga Facebook fans page Bisma. ‘Hmmm ternyata dia terkenal banget ya..’ pikir Kenny. Kenny men-add Facebook Bisma, setelah itu dia bertanya pada paman Google tentang SM*SH. Tak lama, ada 1 notification di Facebook Kenny. Ternyata Bisma sudah meng-confirmnya. Ada chat juga dari Bisma;
Bisma Karisma: Siapa nih? Anak Pelita Bangsa juga?
Kenny segera membalasnya,
Kaneysha Agatha: Iya. Gue yang tadi lo timpuk pake bola.
Tak lama ada balasan dari Bisma,
Bisma Karisma: Oooh.. elo yang tadi?! Hahaha
Ngapain nge-add gue? Pasti terpesona kan sama gue?! Hahahaha
Kaneysha Agatha: hahah pede gila lo! Iseng aja gue nge-add lu. Tapi mau gue remove ah...
Bisma Karisma: eeh kok gitu?
Kaneysha Agatha: yaa emang gitu.
Tak ada balasan. Ternyata Bisma sudah offline. Akhirnya Kenny membuka Youtube dan mencari video SM*SH. Banyak sekali videonya, tapi Kenny membukanya satu-satu. Hingga pukul 11 pun Kenny masih berada didepan laptopnya, mencari tau tentang Bisma.
“Hm apa iya gue bisa ngedapetin elo kak? Lo cakep, lo terkenal, lo kaya, lo di gilain banyak cewek, lo bisa dapetin cewek manapun yang lo mau. Sedangkan gue? Gue Cuma seorang cewek biasa. Cewek sederhana. Gue ga terkenal, gue ga cakep, ga ada yang bisa dibanggain dari gue. Ga ada alasan buat lo untuk suka sama gue. Mungkin gue akan seperti fans fans lo yang lain kali ya, yang mengagumi lo dari jauh...” Kenny bergumam sendiri sambil melihat video SM*SH. Akhirnya Kenny memutuskan untuk tidur, saat jam sudah menunjukkan jam setengah 1 malam!
***
Because tonight will be the night that I will fall for you... Over again don’t make me change my mind.... Potongan lagu dari Secondhand Serenade mengalun lembut dari BlackBerry Kenny, alarmnya sudah berbunyi! Kenny terbangun dan meraih BlackBerry-nya.
“Kok udah jam 5 aja sih? Kayaknya gue baru tidur deh..” sambil merem melek, Kenny berjalan menuju kamar mandi di kamarnya. Tetapi.... BUUUUKKKK!!! Kenny kejedot lemari!
“Aduuuuh pala gueee!” rintihnya sambil mengusap-ngusap keningnya, “Ini lagi lemari ngapain sih disini?! Udah tau gue mau lewat, malah disini lagi! Ngalangin jalan gue aja ah!” Kenny ngomel sendiri, ia memukul lemarinya yang disangka ngalangin jalannya. Padahal lemari itu emang udah ada disitu sejak lama...
Seperti biasa, Kenny masuk ke kelasnya sambil tersenyum, lebih tepatnya nyengir ke Liana. Liana memang selalu datang pertama.
“Kenapa lu?” tanya Liana pada Kenny. Yang ditanya malah nyengir, setiap hari memang seperti itu, Kenny dateng sambil nyengir dan Liana bertanya ‘Kenapa lu?’.
“Semalem gue chat lho sama Bibis!” cerita Kenny sambil nyengir.
“Bibis? Siapa tuh?” Liana bingung.
“Itu lhooo Lia sayang, Kak Bisma! Semalem gue chat sama dia!” kali ini Kenny senyum-senyum sendiri.
“Bah! Kemaren aja marah-marah sama dia, terus ga percaya kalo dia cowok yang lo suka. Sekarang aja cerita kalo lo chat sama dia. Btw, lo chat sama dia dimana?” oceh Liana.
“di efbeeeee” kata Kenny sambil tersenyum kegirangan.
“Fbnya? Lu dapet Fbnya? Terus udah lu add? Dia nge-confirm? Dia nge-chat gimana?” Liana ikutan heboh.
“Udah dooong. Yaa Cuma gitu sih..” Kenny tersenyum senang dan menceritakan yang semalam dia chat dengan Bisma.
***
Teeeeeeeetttt.... bel istirahat berbunyi. Kenny dan Liana buru-buru ke kantin. Sampai dikantin, ternyata kantin sudah penuh. Akhirnya Kenny dan Liana duduk dideket anak-anak kelas 12.
“Anak kelas 10 berani-berani aja duduk sini. Tanpa izin lagi.” Sindir seseorang, dia Vira, mantan pacar Bisma. Kenny dan Liana hanya diam mendengar sindiran dari Vira.
“Hai Kaneysha!” sapa seseorang. Kenny mendongak dan melihat cowok itu, dia Bisma!
“Hah? Hai juga.” Kata Kenny cuek sambil terus melahap mie ayamnya. Sebetulnya ia sangat senang sekali disapa Bisma, sampai-sampai ingin berloncat-loncat dan memeluk cowok yang dipuja-pujanya itu.
“Hai, Bis. Tumben lo kesini, ada apa?” tanya Vira centil. ‘Ish najis centil banget nih cewek!’ Kenny berkata dalam hati, dia ga tau kalo Vira itu mantannya Bisma.
“Ahengga. Ada perlu tuh sama Kaneysha.” Si empunya nama masih asik makan. Dan Vira hanya melirik sinis kearah Kenny. Tak lama Kenny dan Liana yang sudah selesai makan buru-buru pergi dari situ.
“Eh Kaneysha, mau kemana?” tanya Bisma saat Kenny dan Liana berdiri.
“Ke kelas.” Jawab Kenny singkat.
“Eeh tunggu, kepala lo gimana kemaren kena bola?” tanya Bisma.
“Baik-baik aja.” Kenny hanya menjawab singkat dan berlalu pergi.
***
“Gila! Najis siapa sih tu cewek?! Centil banget sama Kak Bisma!” omel Kenny saat dikelas.
“Emangnya lo gatau Ken? Dia kan Kak Vira, mantannya Bisma. Katanya sih dia masih ngarep banget buat balikan sama Bisma,” jelas Liana. Kenny melotot.
“Hah?! Mantannya Kak Bisma?! Serius lo Li? Kok Kak Bisma mau sih?!” Kenny ga percaya.
“Yah gatau. Namanya juga cinta kali, lagian Kak Vira kan cantik banget gitu. Gue juga ga terima kali Ken kalo mereka balikan.” kata Liana. “Eh tapi gue Cuma ngefans ya sama dia, bukan naksir!” lanjut Liana.
“Hmmm” Kenny hanya mengangguk. Vira emang cantik dan modis, beda dengan Kenny yang cuek bebek. Ga lama guru pun masuk dan pelajaran dimulai.
Bel pulang pun berbunyi. “Di jemput ga Ken?” tanya Liana saat akan keluar kelas.
“Engga, Li.”
“Naik apa?”
“Angkot laah...” jawab Kenny singkat.
Saat keluar kelas, Kenny melihat Bisma bersama anak-anak SM*SH yang lain sedang bercanda. Tapi... disana juga ada Vira! Sepertinya Vira akrab sekali dengan anak-anak SM*SH. Kenny memandang mereka dari jauh, tapi Ilham, anak kelas 11 Ipa-1 yang tergabung di SM*SH juga, melihat Kenny. Dia tersenyum kepada Kenny, Kenny membalas senyumannya.
“Kenapa Ken senyum-senyum? Ada Bisma emang?” tanya Liana heran.
“Hah? Engga. Itu Kak Bisma lagi sama anak-anak SM*SH, tapi kok disana ada Vira juga ya? Terus tadi Ilham nengok dan senyum.” Jawab Kenny sambil terus menatap Bisma.
“Ya jelas lah. Mereka semua kan emang temenan.” Jawab Liana. Kenny tak menjawab, dia hanya memandang Bisma yang sedang tertawa bareng temen-temennya.
“Manis banget sih Bisma...” gumam Kenny sambil tersenyum. Tanpa ia sadari, Vira memperhatikannya dengan tatapan sinis.
“Mbaaa Divaaaaa!” teriak Kenny di depan rumah Diva. Maklum, rumah Diva kan besar, jadi harus teriak memanggilnya.
“Eh Kenny. Masuk Ken.” Diva keluar dan mempersilahkan Kenny untuk masuk. “Kenapa Ken? Bisma lagi?” tanya Diva yang seakan mengerti maksud kedatangan Kenny.
Kenny hanya nyengir mendengarnya, “Iya nih Mba. Mba tau Vira ga? Vira katanya mantannya Bisma ya, Mba?” tanya Kenny to the point.
“Oh Vira, iya dia mantannya Bisma.” Jawab Diva singkat.
“Mereka kenapa putusnya?” tanya Kenny penasaran. “Gatau juga sih kenapa. Yang jelas Bisma yang mutusin Vira. Tapi katanya Bisma masih sayang sama Vira. Tapi dia udah ga mau sama Vira.” Jelas Diva.
“Kenapa emang? Kok gitu dah?” tanya Kenny bingung. Sebenernya dia panas juga pas denger ‘katanya Bisma masih sayang sama Vira’.
“Yaa gatau. Tapi lo jangan bilang siapa-siapa!”
“Iya.” Jawab Kenny singkat, “Pin-nya udah dapet belom?” lanjutnya.
“Udah nih, catet yaa.” Diva menyebutkan pin BlackBerry Bisma.
“Thank so Mba Diva. Aku pulang yaaa!” pamit Kenny.
“Yaudah sana.. yang mau bbm-an sama Bisma. Hati-hati lho, nanti dilabrak Vira! Hihi” kata Diva menggoda dan memperingatkan Kenny. Kenny hanya tersenyum dan mengangguk, kemudian meninggalkan rumah Diva.
***
“Liaaaaa! Gue dapet pin-nya Bisma!” teriak Kenny pada Liana ditelfon.
“Santai aja kali Ken! Dapet darimana?” tanya Liana.
“Dari Mba Diva. Tadi gue udah nge-add dia sih, tapi belom di acc.” Jawab Kenny lesu.
“Diva tetangga lo itu? Yang anak 12 Ips-1? Yah entar kali Ken. Mungkin dia lagi sibuk, maklum lah, artis. Pin-nya berapa? Hehehe” Kata Liana.
“Iya, Li. Yaa mungkin kali ya. Woo ga boleh tauuu” Jawab Kenny ngga santai.
“Huu pelit! Yaudah deh, Ken. Gue mau keluar dulu. Bbm aja yaa! Bye”
“Biarin! Byeee” Mereka mengakhiri telfonnya. Kenny terus memikirkan Bisma. Dia menyalakan laptopnya dan berselancar di dunia maya, sign in di Twitter dan Facebook, membuka Youtube dan mencari video SM*SH. Kenny tenggelam di dunia maya.
***
Paginya, seperti biasa, Kenny bangun jam 5 pagi. Mandi, sholat, dan sarapan. Tiap hari Kenny berangkat naik angkot. Meskipun Kenny anak orang kaya, dia malas kalo dianterin atau bawa mobil ke sekolah. Dia lebih senang naik angkot atau bawa motor, yaa kadang sih dianterin. Dijalan, setelah turun angkot dan berjalan menuju sekolahnya, Kenny bergumam sendiri,
“Kok Kak Bisma ga nge-acc gue ya? Kan jelas jelas nama gue ‘Kaneyshagatha’. Apa dia ga mau nge-acc gue? Entahlah, gue berharap sih dia nge-acc gue.” katanya sambil menatap layar BlackBerry-nya. Karena ga liat jalan, Kenny gatau kalo ada mobil dibelakangnya. Kenny baru sadar setelah mobil itu mengklakson. Kenny minggir, JAZZ Sport merah itu melewati lubang disamping Kenny yang ada airnya.
“AH! Sialan!” teriak Kenny saat mobil itu menyipratkan genangan air dan mengotori rok abu-abunya. Mobil itu berhenti di depan Kenny, membuka kaca mobil dan menoleh ke Kenny,
“Sorry Kaneysha!” katanya cuek dan melanjutkan perjalanannya. Tau kan siapa? Yap! Bisma! Kenny kaget banget dan ga percaya kalo itu Bisma.
“Kok gitu banget sih Kak Bisma sama gue?! Ga ada baik-baiknya! Cuek mampus!” omel Kenny. Ia melanjutkan jalannya menuju sekolahnya yang sudah terlihat.
Kenny memasuki kelasnya dengan muka kesal, tidak tersenyum seperti biasanya. Ia meletakkan tasnya dan menarik Liana ke kamar mandi, menghiraukan semua pertanyaan Liana.
“Lo kenapa sih, Ken? Rok lo kenapa kotor gitu?” tanya Liana yang kesekian kalinya.
“Liat deh ini perbuatan siapa, perbuatan Kak Bisma! Tadi pagi dia nyipratin gue di depan sekolah. Dia Cuma bilang ‘Sorry Kaneysha’ abis itu dia maen jalan gitu aja. Udah malah tampangnya cuek banget lagi! Ga ngerasa bersalah banget! Kenapaaa gue bisa suka sama dia?! Kenapa Kak Bisma gabisa suka sama gue atau baik gitu sama gue. hadeeeh” gerutu Kenny sambil terus membersihkan roknya. “Ini lagi, kenapa ga ilang-ilang sih kotornya?!” lanjutnya. Mereka ga tau kalo ternyata disana ada Vira! Vira dan temen-temennya mendengar semua ucapan Kenny.
“Makanya, jadi anak jangan kecentilan. Pake sksd segala sama Bisma, gitu kan jadinya. Lo ga usah ngarep yaa Bisma bakalan suka sama lo, dia tuh Cuma suka sama gue! Dia Cuma sayang sama gue! LO GA USAH NGAREP! Dan jangan lo deketin Bisma lagi!” Vira berkata sambil nunjuk-nunjuk Kenny, Kenny hanya diam dan menatap tajam Vira, dan Vira pergi bersama teman-temannya. Kenny memukul tembok washtafle.
“Sabar, Ken.” Liana mengelus punggung Kenny.
Dikelas, Kenny engga konsen dengan pelajaran. Dia memikirkan kata-kata Vira tadi. ‘’LO GA USAH NGAREP!’ yaa mungkin gue terlalu ngarep buat jadi pacarnya Kak Bisma. Kak Bisma aja ga suka sama gue. Kak Bisma kan suka cewek yang perfect, ga kayak gue..’ pikir Kenny. Karena dia ga memperhatikan pelajaran, akhirnya Kenny diomelin guru kimia yang terkenal killer itu. Kenny disuruh ngerjain soal yang dikasih Bu Evin didepan. Untung Kenny anak yang pintar bahkan tergolong jenius, jadi ga susah buat dia mengerjakan soal kimia ini tanpa mendengar penjelasan guru tadi.
***
“Apa tadi gue keterlaluan ya sama Kaneysha? Udah dua kali gue salah sama dia, tapi gue selalu minta maaf dengan cuek. Apa bener kata Vira tadi? Tapi wajarlah kalo Kaneysha suka sama gue, kan banyak cewek yang ngejar-ngejar gue. Tapi... sayang banget, hati gue Cuma buat Vira.” Gumam Bisma sambil duduk di pinggir jendela kamarnya. Sebenernya Bisma masih sayang sama Vira, tapi dia takut kesalahan yang Vira perbuat dulu terulang lagi. Bisma juga ngerasa bersalah sama Kenny. Aneh memang, sebelumnya dia ga pernah peduli sama cewek yang ngejar-ngejar dia. Terlebih lagi setelah mendengar ucapan Vira tadi...
#flashback
“Gila ya si.. siapa tuh? Kaneysha ya? Berani aja dia ngarep sama Bisma!” kata Indy, teman Vira.
“Iya tuh! Gue pikir dia Cuma ngefans aja sama Bisma, tapi ternyata dia suka sama Bisma. Pake nge-add bbm Bisma segala lagi. Untung pas dia nge-add gue yang megang bbnya Bisma. Jadi langsung gue delete aja.” Kata Vira pada ketiga temannya.
Bisma yang mendengar semua itu, kaget banget! ‘Apa?! Jadi Kaneysha suka sama gue? Dan dia nge-add bbm gue dan dihapus sama Vira?! Bener-bener deh si Vira!’ Bisma berkata dalam hati.
#flashbackend
Bisma masih melamun, tapi kini tidak dipinggir jendela. Ia melamun sambil menatap langit-langit kamarnya. Hingga pukul setengah 2 pagi, Bisma masih belum tidur. Dia memang memiliki penyakit insomnia akut. Bisma menyalakan laptopnya, sign in di akun Twitter dan Facebook-nya. ‘Jam segini mana ada yang online..’ pikirnya. Tapi apa, Saat Bisma melihat chat-nya, disana terlihat nama Kaneysha Agatha!
Di sisi lain, Kenny yang melihat Bisma online, segera men-chat-nya.
Kaneysha Agatha: Hai kak
Tak perlu menuggu lama,
Bisma Karisma: Hai kaneysha
Kaneysha Agatha: lagi apa kak? Kok belom tidur?
Bisma Karisma: lagi insomnia Kan. Lo sendiri?
Kaneysha Agatha: lagi mikirin lo kak #plak hahaha. Panggil Kenny aja kak.
Bisma Karisma: weh susah deh kalo punya muka cakep maah dipikirin cewek mulu hahaha. Oh okay Kenny
Kaneysha Agatha: wah punya penyakit kelebihan pede ya kak? Bagi-bagi laah..
Mereka asik ngobrol di-chat dan mentionan di Twitter sampai pukul 3 pagi...
***
“Hoaaaaammmhh...” sepanjang pelajaran Kenny nguap mulu. Iyalah, dia tidur jam 3 dan jam 5 udah bangun. Gimana ga ngantuk tuh?! Tapi demi Bisma, sang pujaan hati, Kenny rela deh tidur pagi.
“Lo kenapa sih Ken? Daritadi nguap mulu!” tanya Liana berbisik. Guru yang mengajar cukup killer kalau mereka mengobrol.
“Gue ngantuk, Li. Semalem tidur jam 3!” jawab Kenny berbisik tapi sambil menguap.
“Hah?! Jam 3 pagi?! Ngapain aja lo baru tidur jam segitu?” tanya Liana kaget, tapi masih berbisik.
“Insomnia gue. Terus gue ol aja. Eh pas jam sengah 2 Bisma ol fb, yaudah gue chat aja. Terus kita chat sama mentionan sampe jam 3..” jawab Kenny dan LAGI-LAGI sambil menguap.
“Kaneysha, Liana! Kalau ingin ngobrol diluar!” kata guru matematika ini.
“Iya, Pak.” Jawab Liana dan Kenny berbarengan kemudian mereka memperhatikan pelajaran lagi.
Saat istirahat, Kenny berpapasan dengan Bisma. Kenny pikir Bisma akan menegurnya. Tapi tidak! Jangankan menegur, senyum bahkan menoleh pun tidak! Bisma seakan tidak kenal dengan Kenny. Kenny hanya tersenyum pahit melihatnya.
“Kok si Bisma kayak ga kenal gitu sih sama lo Ken?” tanya Liana dijalan menuju kelas. Kenny hanya mengangkat bahu dan tersenyum sumbang.
“Sabar ya, Ken.” Liana menepuk bahu sahabatnya itu saat melihat ekspresinya.
Sudah berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan Kenny dekat dengan Bisma. Tapi mereka dekat hanya di chat, Twitter atau di bbm aja. Kalo ketemu, mereka seperti orang ga kenal. Malam itu, Kenny nge-bbm Bisma duluan. Biasanya Bisma yang bbm duluan. Tapi 5 menit... 10 menit.. 20 menit... 30 menit... 1 jam... Tak ada balasan dari Bisma. Padahal bbm-nya udah di read sama Bisma. ‘Mungkin Bisma sibuk...’ Kenny mencoba berfikir positif. Dan ia memutuskan untuk tidur.
Sudah 2 minggu Kenny lost contact sama Bisma. Disekolah sih ketemu, tapi yaaa kayak orang ga kenal. Meskipun Kenny ada disampingnya, Bisma tetep engga peduli. ‘Kayaknya sebelom gue sering bbm-an sama Kak Bisma, Kak Bisma ga secuek ini deh. Dia pernah negor gue, dia suka senyum ke gue. Sekarang? Nengok juga engga.’ Pikir Kenny sambil memperhatikan Bisma yang sedang main basket sama temen-temennya.
“Kenapa, Ken?” tanya Liana pelan.
“Eh, gak. Gapapa kok Li.” Kenny berbohong, Liana mengikuti arah pandangan Kenny.
“Bisma lagi, Ken? Masih mikirin dia?” tanya Liana.
“Udah 2 minggu gue lost contact sama dia Li. Di sekolah dia kayak ga kenal sama gue. Gue kangen banget sama dia, kangen bbm-an, kangen bercanda, kangen curhat sama dia,” Kenny menerawang. Kenny memang sering curhat ke Bisma soal cowok yang dia suka, padahal cowok itu Bisma, orang yang dicurhatin Kenny.
“Mungkin dia sibuk Ken. SM*SH kan akhir-akhir ini banyak banget di acara-acara tv. Terus mereka kan harus tour ke beberapa kota. Mungkin dia ga sempet Ken.” Liana menenangkan sahabatnya itu.
“Tapi dulu sesibuk apapun dia, dia pasti sempet bales atau nge-bbm gue meskipun Cuma nanya ‘lagi apa Ken?’ atau ‘Hai Kenny’. Tapi sekarang ngga sama sekali, Li.” Kenny hampir menangis. Liana membawa masuk Kenny kedalam kelas.
***
Sebulan.. 2 bulan... Kenny masih lost contact sama Bisma. Sampai suatu hari...
“Ken! Liat itu!” Liana berteriak sambil menunjuk ke parkiran. Kenny melihat ke arah yang ditunjuk Liana. Disana ada Bisma dan Vira. Bisma membuka kan pintu mobil untuk Vira. Kenny hanya terdiam melihatnya. Kenny tau, mereka pasangan yang serasi. Bisma ganteng dan Vira cantik. Tapi tak bisa di pungkiri, hati Kenny benar-benar sakit, sakit karena orang yang disayang bersama orang lain, sakit karena di berikan harapan kosong, sakit karena Kenny harus merelakan Bisma dengan orang yang disayanginya.
Kenny mengirim bbm pada Diva, “Bisma balikan ya Mba?” tak lama ada balesan,
“Iya, Ken. Baru kemaren balikan. Pedekatenya udah dari 2 bulan yang lalu.” ‘2 bulan yang lalu? Waktu pas gue lost contact, mereka pedekate?!’ pikirnya. Kenny menarik nafas panjang dan membuangnya perlahan. Dadanya sangat sesak. Bernafas pun susah. Liana mengambil BlackBerry Kenny, membacanya dan mengelus punggung Kenny, menyabarkan Kenny, dan membawa Kenny kerumahnya.
Sudah 2 jam Kenny dirumah Liana, sudah 2 jam juga Kenny menangis. Sudah berkali-kali Liana menenangkan Kenny, tapi tangisannya tak juga reda. Sepertinya hati Kenny benar-benar sakit...
“Udahlah Ken. Cowok kan bukan Cuma Bisma aja. Lo bisa kok ngedapetin cowok yang lebih-lebih dari Bisma. Udah ah nangisnya. Mata lo dari sipit sampe segede telor gitu.” Liana memeluk Kenny.
“Tapi gue maunya Bisma, Li.. gue udah terlanjur sayang sama Bisma.. gue pikir Bisma suka sama gue juga, dan gue bakal jadian sama dia. Ternyata engga... gue terlalu berharap dan Bisma ngasih harapan kosong ke gue...” Kenny berkata sambil terus menangis. Hatinya memang sangat sangat sangat sakit...
Tiba-tiba BlackBerry Kenny berbunyi, tanda sms masuk, sms dari nomer ga dikenal.
“Gue berhasil. Gue menang. Bisma emang masih sayang sama gue dan temen-temen gue berhasil ngeyakinin Bisma kalo gue yang terbaik buat dia. Lo kalah Kaneysha! Jangan pernah berani deketin Bisma lagi! Lo udah kalah! ELVIRA.” Begitulah isi sms itu yang ternyata dari Vira. Tangisan Kenny semakin menjadi-jadi...
***
2 Bulan kemudian...
Semenjak saat itu, Kenny jadi mati rasa. Dia jadi sangat benci sama Bisma, meskipun jauh di dalam hatinya dia masih sangat menyayangi Bisma. Kenny selalu menghindar setiap ketemu Bisma. Kenny memang masih jadi Kenny yang dulu, Kenny yang selalu ceria. Tapi dia juga tidak bisa menyembunyikan kesedihannya. Tersirat jelas dimatanya, bahwa dia masih merasakan sakit yang amat sangat dan dia masih sering menangis!
“Hey, Ken!” sapa seseorang pada Kenny. Kenny yang sedang asik makan, terkejut mendengar suara itu, suara serak-serak basah yang menjadi ciri khas seseorang. Kenny mendongak untuk memastikan orang itu. Betapa kagetnya Kenny melihat orang didepannya, orang yang menyapanya tadi. Dia Bisma! Benar dugaannya. Bisma terus menampakkan senyum manisnya, membuat Kenny semakin luluh padanya.
Kenny melengos, tak ingin melihat Bisma. “Ada apa?” tanya Liana jutek.
“Gak. Gapapa kok. Hey, Ken, apa kabar?” tanya Bisma ramah.
”Keliatannya?” jawab Kenny dingin.
“Keliatannya sih baik. Kemana aja? Ga ada kabarnya.” Tanya Bisma watados. ‘Hell.o! lo kali yang ga ada kabarnya! Kok nyalahin orang?! Lo sendiri yang tiba-tiba menghilang!’ umpat Kenny dalam hati.
“Sibuk.” Jawabnya singkat. Kenny dan Liana telah selesai makan,
“Kita duluan.” Kata Liana jutek. Sedangkan Kenny udah jalan duluan. Bisma memandang Kenny dengan tatapan yang tidak dapat diartikan...
“Gila banget ga sih Li! Udah bagus-bagus dia menghilang dari mata gue, eeh tau-tau dia nongol lagi! Udah gitu tanpa rasa bersalah banget lagi! Gatau apa gue nangis 2 hari 2 malem gara-gara dia! Haaaah!!!” marah Kenny saat dikelas.
“Iya, Ken. Gue juga bingung. Udah malah tadi watados banget lagi dia! Errrr empet banget gue sama dia!” tambah Liana. Mereka engga tau kalo dari tadi Bisma mendengar omongan mereka.
“Jadi Kenny nangis 2 hari 2 malem gara-gara gue balikan sama Vira?” gumamnya. Lalu Bisma meninggalkan kelas itu.
Setiap pulang, Kenny selalu melihat Bisma pulang bareng Vira. Mereka terlihat mesra sekali. Hati Kenny benar-benar sakit melihatnya...
***
Hari ini Ujian Nasional untuk SMA dilaksanakan. Sejak hari minggu pagi, Kenny sudah ketar-ketir, deg-degan, dan panas dingin sambil mulutnya terus berkomat kamit karena berdo’a. Padahal kan dia besok libur, tapi dia malah gelisah. Ya, Kenny gelisah karena Bisma besok menghadapi UN.
“Gila, Li. Deg-degan banget gue! Sumpah dah!” kata Kenny saat bertelfon dengan Liana.
“Deg-degan kenapa, Ken?” tanya Liana dari sebrang sana.
“Besok kan UNNNNNN!!” kata Kenny histeris. Dari kemarin-kemarin dia memang sangat histeris kalau ingat UN.
“Ya emang. Terus kenapa? Kan enak kita libur.” Kata Liana santai.
“Liaaaaa! Lo lupa?! Besok kan Kak Bisma UN! AAAAAA~” Kenny histeris sendiri. Liana menjauhkan handphone dari telinganya karna Kenny berteriak.
“Santai, Ken. Santai aja. Kan Kak Bisma yang mau UN, terus kenapa lu yang deg-degan?” tanya Liana bingung.
“Yaah Li gue takut aja dia ga lulus...” kata Kenny.
“Ga mungkin! Kak Bisma kan pinter! Masa iya ga lulus.” Kata Liana meyakinkan.
“Ya iya sih dia pinter, tapi kalo dia ga beruntung, gimana? Udehan ah. Gue mau berdo’a buat Kak Bisma.” kata Kenny.
“Yaudah sono. Berdo’a aja supaya dia beruntung terus lulus. Yaudah deh, daaah. Samlikum.”
“Kumsalam.” Jawab Kenny kemudian menekan tombol merah pada BlackBerry-nya.
Kenny duduk di pinggir jendela kamarnya, menatap langit malam yang hari ini hanya ada bulan yang menghiasinya. Kenny tidak peduli dengan angin yang malam ini terasa begitu dingin. Ia merenung. Malam ini terasa begitu sepi, bahkan bintang pun tidak menampakkan dirinya. Ia memikirkan bagaimana ia setelah Bisma lulus, bagaimana ia setelah Bisma pergi dari PB, dan bagaimana dengan perasaannya, haruskah terus ia pendam? Kenny terus memikirkan Bisma, sampai ia tidak menyadari, air mata terus mengalir di pipi chubby-nya...
Setelah lama merenung dan menangis, Kenny beranjak dari jendela kamarnya. Ia memutuskan untuk berselancar di dunia maya. Ia menyalakan laptopnya, dan sign in di twitter. Kenny bergalau-ria di twitter bersama Shany, sahabat SMPnya. Tapi tak lupa juga ia mendo’akan Bisma. Kenny menyalakan mp3 di laptopnya sesuai dengan perasaannya saat ini. Dan seperti tadi, ia menangis...
***
Ujian Nasional sudah dilaksanakan. Itu artinya Bisma akan pergi dari Pelita Bangsa International School, dan Kenny tidak akan pernah bertemu Bisma lagi. Dan hari ini hari terakhir mereka masuk sekolah.
Saat dikantin, Kenny duduk didekat meja anak-anak SM*SH. Dia ga sengaja mendengar omongan mereka.
“Weh gila ya UN udah lewat! Tinggal nunggu pengumuman, lulus dah. Asikdah jadi anak kuliahan! Hahaha” kata Bisma pada temen-temennya.
“Iya nih. Mau lanjut dimana lo? Eh kasian deh si Ilham ditinggal sendiri. hahaha” kata Dicky disambut dengan tawa yang lainnya, sedangkan Ilham hanya manyun mendengarnya. Memang hanya Ilham yang masih kelas 11, yang lainnya sudah kelas 12.
“Jangan gitu luuu! Adek gue nih!” kata Reza yang notabennya kakak kandung Ilham.
“Jadi lo Bis kuliah di Aussie?” tanya Rangga pada Bisma. Kenny terkejut mendengarnya, hampir saja ia keselek mie ayam yang lumayan pedes itu. ‘Apa?! Kak Bisma mau kuliah di Aussie?!’ Kenny berkata dalam hati.
“Jadi laah.. Gila aja lo gue udah pengen banget kuliah disana, terus sekarang gue dapet beasiswa disana, masa iya gue tolak. Ga bakal!” kata Bisma sambil meminum jus alpukatnya.
“Terus kita gimana? Lo mau di Aussie, Rangga ke Belanda, Morgan ke Spain, Rafa ke China. Gak mungkin kan kalian bolak balik?!” tanya Dicky, “Gue sama Eca sih gampang, gue di UI dia di UPH.” Lanjutnya.
“Yaa gampanglaah... bisa di atur..” tanggap Bisma, kemudian mereka berlalu meninggalkan kantin.
***
Dikelas, Kenny hanya bengong. Ia tidak menyimak pelajaran. Untunglah, guru yang sedang mengajarnya baik, jadi Kenny ga kena omelan. Kenny terus bengong sampai pelajaran habis, dia terus memikirkan omongan Bisma tadi. ‘Kak Bisma sebentar lagi lulus, dan dia mau ke Aussie. Berarti gue ga bakal ketemu dia lagi dan hari ini mereka terakhir masuk. Tapi seharusnya gue seneng dong. Soalnya kan gue bakalan gampang ngelupain Kak Bisma! tapi... gue kan sayang banget sama Kak Bisma. huaaaa gue pusiiiiing....!!!’ teriak Kenny dalam hati sambil mengacak-ngacak rambutnya.
“Lo kenapa sih, Ken? Tadi lo ga meratiin pelajaran, sekarang tau-tau lo ngamuk gitu. Lo kenapaaaa?” tanya Liana setelah guru yang mengajar keluar.
“Siapa yang ngamuk sih, Li? Gue Cuma lagi pusing nih!” jawab Kenny.
“Pusing kenapa? Dari tadi aja lo ga meratiin pelajaran, gimana mau pusing?!” tanya Liana lagi.
“Kak Bisma kan sebentar lagi lulus, Li.” Kata Kenny lesu.
“Ya terus kenapa?”.
“Kalo dia udah lulus, berarti gue ga bakal ketemu dia lagi dong. Apalagi dia mau lanjut kuliah kedokteran di Aussie. Gue bingung Li harus sedih apa seneng. Gue seneng karna dengan itu gue bakal cepet ngelupain dia, tapi gue juga sedih karna harus kehilangan dia dari pandangan gue...” jelas Kenny sambil menerawang. Kenny bener-bener ngga siap kalo harus kehilangan Bisma dari pandangannya. Meskipun selama ini Kenny membenci Bisma karna sakit hatinya, tapi Kenny engga pernah mau kehilangan Bisma. Kenny sangat menyayangi Bisma, meskipun Bisma bukan siapa-siapanya. Kalaupun ada daftar nama wanita-wanita yang menyayangi Bisma, mungkin nama Kenny ada di urutan ketiga setelah Mama Bisma dan Vira.
“Kenny lo lupa ya, Bisma itu kan artis. Pasti dia seringlah muncul di TV. Apalagi mereka kan sering banget on air di acara musik, bahkan dia juga main sinetron. Ga susah laah buat ngeliat dia...” kata Liana gemes.
“Tapi Li, Kak Bisma kan mau ke Aussie, Kak Rangga mau ke Belanda, Kak Morgan mau ke Spain, dan Kak Rafa mau ke China, kayaknya mereka bakal vakum deh sampe kuliah mereka selesai.” Jawab Kenny lesu.
“Ga mungkin, Ken. Mereka kan lagi booming banget. Pasti mereka rela laah bolak-balik. Apalagi pacarnya Bisma kan di Indonesia, jadi pasti Bisma sering kesini. Lagian kalo mereka vakum, lo bisa liat kan video-video mereka di youtube.” Kata Liana. Kata-kata Liana emang bener, SM*SH ga mungkin vakum. Tapi diantara kata-kata Liana, ada yang membuat Kenny sakit, yap, ‘Pacarnya Bisma’!
***
Beberapa minggu kemudian...
Hari ini pengumuman kelulusan kelas 12. Sejak 2 minggu yang lalu, Kenny ga pernah ketemu Bisma. Karna mereka sudah libur sejak itu dan sejak seminggu yang lalu, Kenny terus menangis karna akan kehilangan Bisma, cowok yang disayanginya. Kenny yakin pasti Bisma lulus, karna Bisma anak yang pintar. Jadi tidak mungkin Bisma tidak lulus. Mata Kenny yang sipit, kini menjadi sebesar telur! Dan kebetulan, hari ini Kenny ekskul dan Kenny mau engga mau harus datang karna Kenny ketua ekskul dancenya dan pastinya Kenny akan melihat kebahagiaan Bisma karna kelulusannya. ‘Hmm gapapa deh. Terakhir ketemu Kak Bisma’ pikirnya.
Kenny memasuki sekolahnya, dan terlihat sekali keramaian disana. Kenny memakirkan mobilnya diparkiran. Tak jauh dari parkiran, Kenny melihat Bisma sedang tertawa dengan senangnya bersama temen-temennya. Ilham juga datang untuk melihat kelulusan temen-temennya itu. Dan tak lupa, disana juga ada Vira yang sedang dirangkul Bisma! ‘Oh GOD! Kuatkanlah saya!‘ kata Kenny dalam hati dan hampir menangis. Tapi kemudian Kenny tersenyum melihat tawa dan senyum Bisma yang sangat manis itu. ‘Kalo Kak Bisma seneng, gue pasti ikut seneng kok ’ pikirnya sambil tersenyum pahit. Ia menghela nafas panjang dan kemudian turun dari mobilnya dan berjalan menuju ruang dance. Mau engga mau, Kenny harus melewati Bisma dan temen-temennya karena mereka sedang berkumpul didepan ruang dance.
Kenny terus berjalan melewati anak-anak SM*SH tanpa memedulikannya. Tapi hatinya sangat sakit melihat Bisma dan Vira yang sedang bermesraan. Kenny masuk ke ruang dance dan memulai latihannya. Ia latihan sampai sore karena Kenny dan teman-temannya akan tampil diacara Prom Night nanti.
Malam itu, Kenny sedang duduk dipinggir jendela ketika BlackBerry-nya berbunyi. Ada bbm masuk.
“Hai Kaneysha. Aku seneng banget! Aku lulus Kaneysha! Sebentar lagi aku ninggalin PB dan ngelanjutin kuliah di Aussie. Thanks Kan udah jadi adek kelas + temen gue selama ini.” Begitulah kira-kira isi bbm dari Bisma. Kenny kembali menangis, mengingat Bisma akan pargi ke Aussie setelah Prom Night, dan itu sebentar lagi.
***
Hari yang ditunggu-tunggu tiba. Hari ini adalah upacara pelepasan kelas 12, dan nanti malam diadakannya acara Prom Night. Kenny datang ke acara pelepasan itu, ia tersenyum ketika dilihatnya sang pujaan hati –Bisma- sedang tertawa bahagia sambil mencoret-coret baju seragam temannya, meskipun hati Kenny menangis karena sebentar lagi Bisma akan pergi. Tak lupa, disana juga ada Vira yang selalu ada disamping Bisma.
***
Saat malam prom nite...
“Kalian sudah siap? Kalian akan tampil sebentar lagi.” Kata Pak David pada murid-muridnya. Kenny melihat Bisma datang bersama Vira. Mereka tampak sangat menawan. Kenny bengong melihat Bisma yang memakai kemeja putih dan jas merahnya yang digulung asal-asalan sampai ke siku, celana jeans putih dan sepatu kets putih dengan rambutnya yang gondrong dan sedikit acak-acakan membuatnya semakin menawan. Disampingnya ada Vira dengan gaun merahnya dan higheels merah juga, ditambah make up yang natural membuatnya semakin terlihat anggun. Kenny mengakui, Elvira Wiratmadja, pacar Bisma, memang sangat cantik.
“Kak Bisma ga mungkin berpaling dari Vira.” Ucapanya lirih. Sangat lirih. Sehingga hanya Kenny yang bisa mendengar ucapannya sendiri.
Acara demi acara sudah terlewati. Kenny dan teman-teman dancenya tampil dengan sempurna. Kenny juga sudah memberikan kado yang ia bawa untuk Bisma. Dan acara terakhir, pemilihan King and Queen Prom Night. Meskipun waktu sudah menunjukkan pukul 12 malam, tapi tak ada satu orang pun yang pulang. Semua masih berkumpul di villa milik sekolah. Ya, Prom Night ini memang diadakan dipuncak. MC mengumumkan King and Queen berdasarkan penampilan pasangan yang paling menawan dan serasi. Di Prom ini memang diharuskan membawa pasangan.
“Daaaan... pemilihan King and Queen tahun ini jatuh kepada pasangan....” kata sang MC menggantung. Semua pasangan berharap menjadi King and Queen Prom. “Bisma dan Vira!” lanjut MC itu. Vira tersenyum senang, sedangkan Bisma menunjukkan ekspresi datar. Semua mata tertuju pada Bisma danVira.
“Dipersilakan kepada Bisma dan Vira untuk naik ke panggung.” Kata sang MC. Vira dan Bisma naik keatas panggung dan diberikan mahkota King and Queen Prom.
“Cium! Cium! Cium!” kira-kira begitulah teriakan semuanya untuk Bisma dan Vira. Dan Bisma mengecup lembut pipi Vira kemudian memeluknya.
Tes... air mata Kenny kembali jatuh saat menyaksikan adegan itu. Ia berlari keluar dan menuju taman. Kenny menangis sejadi-jadinya disitu. Tak ada satu orang pun yang mengetahuinya. Kenny sangat butuh Liana sekarang, tapi Liana tidak ikut acara Prom Night ini.
***
3 hari kemudian...
“Kaneysha! Thanks ya! Aku suka banget kadonya! Beli dimana Kan?” tanya Bisma pada Kenny di bbm.
“Itu gue bikin sendiri. Syukur deh kalo suka ” balas Kenny.
“Waah hebat kamu Kan! Sekali lagi thanks yaa ” Kenny tak membalas lagi bbm dari Bisma. Ia sedang males dengan Bisma. Kenny engga tau, hari ini Bisma berangkat ke Aussie.
***
“Ken, kemaren kenapa ga dateng?” tanya Ilham pada Kenny saat disekolah.
“Hah? Dateng kemana Kak?” Kenny nanya balik.
“Ke airport. Kan kemaren Bisma berangkat ke Aussie, Ken. Kemaren dia bbm lo kan?” kata Ilham. Deg... jantung Kenny terasa berhenti mendengar ucapan Ilham, ‘Kak Bisma udah berangkat ke Aussie?!’ pikirnya. Kenny diam, tak menjawab pertanyaan Ilham.
“Kemaren tuh yang lanjut di luar negeri pada berangkat. Sebenernya Bisma Cuma spik doang bilang makasih, tadinya dia mau pamit. Tapi lo Cuma nge-read bbm-nya.” lanjut Ilham. Kenny masih diam. Ga tau mau bilang apa. Ia sangat terkejut.
“Oh oke. Thanks Kak infonya.” Kata Kenny kemudian berlalu meninggalkan Ilham yang menatap iba Kenny. Mata Kenny sangat sayu sejak kemarin, ga ada semangat seperti biasanya. Sinar matanya hilang. Tertawa pun jarang. Ia hanya tersenyum simpul bila diajak bercanda sama Liana. Dan itu semua karena kepergian Bisma.
***
Mobil Kenny melesat cepat menuju pinggiran kota Jakarta. Kenny berhenti di salah satu tempat, lebih tepatnya bukit. Kenny turun dari mobil, dan berjalan menuju puncak bukit. Ia terduduk disalah satu batu besar dibawah pohon pinus, menatap indahnya langit di senja hari. Hari ini langit memang sangat cerah, tapi tidak dengan hati Kenny. Hatinya digelayuti awan hitam, hatinya sangat mendung. Kenny masih diam. Ia masih terus menatap lukisan Tuhan yang indah ini. Tak lama langit mulai gelap, gemerlap cahaya lampu yang berasal dari kota terlihat jelas dari atas bukit. Benar-benar indah! Ini cukup membuat hati Kenny tenang.
“Bisma pergi dari hidup gue dan dia juga udah punya pasangan yang hampir ‘sempurna’. Mungkin ini udah kehendak Tuhan untuk engga mempersatukan gue sama Bisma. Tapi gue percaya, Tuhan pasti punya rencana yang lebih baik dibalik semua ini.” Kenny menarik nafas dan membuangnya perlahan. Dadanya mulai sesak dan matanya mulai memanas. “Selamat tinggal Bisma. Selamat tinggal semua kenangan dan harapan. Gue harap lo bahagia sama pasangan lo, dan gue harap lo sukses dengan cita-cita lo. Perasaan ini mungkin hanya untuk gue pendam sendiri. Tapi gue masih disini, menanti lo. Gue sayang lo, selamanya...” Kenny berkata dengan lirihnya. Air matanya terjatuh, tapi buru-buru ia menghapus air matanya dan tersenyum tipis. Dan kemudian, lagu Cinta Dalam Hati mengalun lembut dari bibir Kenny.
Mungkin ini memang jalan takdirku
Mengagumi tanpa dicintai
Tak mengapa bagiku
Asal kau pun bahagia dalam hidupmu... dalam hidupmu...
Telah lama kupendam persaan itu
Menunggu hatimu menyambut diriku
Tak mengapa bagiku
Mencintaimu pun adalah bahagia untukku.. bahagia untukku...
Kuingin kau tau
Diriku disini menanti dirimu
Meski ku tunggu hingga ujung waktuku
Dan berharap rasa ini kan abadi untuk selamanya
Dan izinkan aku
Memeluk dirimu kali ini saja
Tuk ucapkan selamt tinggal untuk selamanya
Dan biarkan rasa ini bahagia untuk sekejap saja...
Cinta tak harus memiliki. Itu ungkapan yang tepat untuk Kenny. Tak selamanya kita bisa memiliki orang yang kita cintai. Kita tidak bisa memaksakan kehendak dan keinginan kita untuk memilikinya. Dan kini, Kenny merasakan semua itu. Ia harus merelakan orang yang sangat ia sayangi bersama orang lain, dan kini orang itu pergi dari hidup Kenny. Tapi, cinta juga bisa datang tanpa kita sadari dan tanpa kita kehendaki.....
